***

12/09/2017

Jendral Gatot Nurmantyo, Old Soldier Never Die



Beberapa peran besar beliau yang saya kenang :
-ikut menjamin keamanan aksi 212 (2016) dengan menghardik/menekan pihak kepolisian untuk tidak bertindak anarkis
-membela nama baik umat islam di berbagai forum, bahkan Najwa Shihab sekalipun dibuatnya kikuk
-menyadarkan kalangan akademisi akan ancaman proxy war & invasi negara lain, yang mungkin dari sini pula lahirnya penolakan reklamasi teluk jakarta
juga menyadarkan generasi muda umat agar tidak terpancing radikalisme karena kaum ISIS & Komunis ada main disana
-menyebar propaganda penayangan kembali film G30SPKI yang hampir 19 tahun 'dilarang' tayang di saluran publik. Dari sini pula keberanian TV swasta dalam menyuarakan kebebasan pers muncul, khususnya TV one (sebelumnya ILC pernah dilarang)
-menumpas bibit sparatisme sebelum muncul ke permukaan. Tak jarang demo kaum separatis langsung bubar ketika ada pasukan TNI yang turun.
-dan hampir,hampir saja jika pengiriman awal 5000 senjata itu tidak tercium, mungkin 'aroma 1965' segera merebak dihadapan kita.
-Terakhir, tentunya pembebasan fenomenal 347 sandera OPM di Papua yang hanya memakan waktu 1, 18 jam membuktikan bagaimana kehebatan TNI dibawah bimbingannya.
Sebagai tambahan : pada HUT RI kemarin, antusias masyarakat begitu luar biasa sehingga Sang Presiden sekalipun 'dipaksa' memberi penghormatan kepadanya dengan berjalan kaki 2 Km menembus lautan manusia.
==========================================
Selamat ber-rehat jendral, meski anda tak lagi memimpin kami namun semua kenangan bersama anda akan selalu terukir di hati.
" Old Soldier Never Die, They Just Fade away ".. Tentara tua itu tak pernah mati, mereka cuma memudar. (MacArthur, 1951)

NB :
saya posting tulisan ini grup facebook SUARA PRIBUMI SELAMATKAN NKRI
pukul 17:55 tgl 8, dan tak kurang dari sehari sudah mendapat apresiasi dari penghuni grup dengan 890 like, 160 share dan 65 koment  sebagai salah satu bukti bahwa beliau adalah salah seorang sosok yang dicintai di negri ini. Alhamdulillah.


11/16/2017

VIRGOUN & INARA ; antara pencarian dan ujian kesetiaan


Kisah Virgoun menjadi mualaf karena baca terjemahan Alquran

Datangnya hidayah tidak bisa ditebak. Hidayah bisa datang kapan pun dan kepada siapa saja. Itu juga yang dialami oleh vokalis band Last Child, Virgoun. Pada tahun 2013 lalu dia mendapat hidayah untuk menjadi seorang muslim.

Virgoun mengisahkan awal mula dirinya memeluk agama Islam. Awalnya, dia kerap ngobrol-ngobrol tentang agama dengan kakak dari istrinya. Hingga pada suatu ketika, Virgoun ditantang untuk membaca terjemahan Alquran.

Dia pun terima tantangan itu sehingga lembar demi lembar terjemahan dia baca. Tapi, baru lembar ke lima terjemahan dia sudah menangkap isi dari Alquran. Virgoun makin tertarik dan terus belajar tentang Islam.

Dia juga tak pernah bosan bertanya kepada setiap orang yang dianggapnya paham tentang Islam. Tidak lupa juga Virgoun mencari kajian-kajian soal Islam dari berbagai sumber. Virgoun hanya butuh waktu 7-8 bulan untuk memutuskan pindah keyakinan.

'Mengemis' Ridho Allah SWT

Kemudian pelantun lagu 'Surat Cinta Untuk Starla' itu dipertemukan dengan Syekh Ali Jabber. Dia banyak tukar pikiran mengenai agama, baik Islam maupun agama terdahulunya.

"Dia (Ali Jabber) jabarin semuanya cerita sesungguhnya seperti apa, dan akhirnya saya minta dia jadi saksi syahadat saya," cerita Virgoun saat ditemui di acara ulang tahun kedua putrinya, Starla, di Jakarta, Senin (22/5) malam.

Setelah menjadi mualaf, dia terus mempelajari Alquran. Terlebih lagi dia menikahi pujaan hatinya yang juga seorang muslim. Dia ingin menjadi muslim sesungguhnya, yang segala sesuatu dilakukan mendapat ridho dari Allah SWT.

Virgoun menyadari Alquran adalah buku manual tentang kehidupan. Segala sesuatu perihal kehidupan sehari-hari tercantum di dalam Alquran. Menurut dia, semua ada aturannya mulai dari buang air, berdagang sampai perang dijelaskan secara rinci. Itu pun yang membuatnya terbelalak lantaran dia lebih skeptis menilai segala sesuatu.


Virgoun melihat jika Islam disandingkan ratusan tahun yang akan datang dengan Alquran, tetap masih sejajar. Sebab Alquran adalah firman langsung dari Allah melalui malaikat kepada nabi.

Sejak kecil ikut taraweh

Keputusan dia untuk menjadi muslim, sempat ditentang keluarga besar. Terutama ibunya yang nonmuslim. "Cuma memang saya kasih penjelasan, 'saya udah umur 27, udah punya hak menentukan yang mana pilihan jalan saya, ini keyakinan saya, saya nyaman di sini," kata dia menirukan penjelasannya kepada keluarga.

Keluarga akhirnya menerima penjelasan Virgoun. Apalagi keluarga juga melihat banyak perubahan dalam diri Virgoun. Sejak menjadi mualaf, sedikit demi sedikit perilakunya berubah menjadi positif.

Dia tak lagi urakan dan hura-hura. Virgoun sangat menjaga tutur kata, lebih menghormati yang lebih tua dan tentunya makin sayang kepada keluarga. Itu yang membuat keluarga percaya bahwa Islam membawa perubahan serta dampak positif kepada pria kelahiran 26 September 1986 tersebut.

Sebenarnya, Islam bukan agama yang asing bagi Virgoun. Ada beberapa keluarganya yang beragama Islam. Lingkungan dan teman-temannya pun banyak orang muslim. Pria berbadan tinggi besar itu juga menceritakan pertama kali menjalankan ibadah puasa.

Menurutnya, bukan hal yang susah untuk menjalankan puasa. Sebab sejak kecil dia sudah bergaul dengan teman-teman muslim ke masjid dan musala atau pun tarawih. Hanya saja tantangan yang agak berat menahan untuk tidak merokok.

"Pada saat puasa pas kecil kok teman-teman saya pada ilang ya pada ke mana ya, pada terawih saya ikutan jadi udah terbiasa. Tapi kalau memang benar mengenal akidahnya seperti apa, rule seperti apa, detailnya baru sekarang. Kemarin Insya Allah walaupun ada batal 1-2 kebayar, mudah-mudahan nanti bisa full," tuturnya.

Menyambut bulan Ramadan ini tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya. Virgoun hanya menjaga asupan makanan selama puasa. Terlebih lagi saat ini jadwal nyanyi lebih padat sehingga harus bisa menjaga makanan agar staminanya terjaga.





Istri Virgoun Inara Idola Berhijab Setelah Lewati Ujian Kesetiaan

Ramadhan tahun ini, penampilan Inara Idola (24), istri pelantun “Surat Cinta untuk Starla”, Virgoun, berbeda dengan Ramadhan lalu. Ya, Inara Idola mulai berhijab Desember tahun lalu.

Mantan personel girl band Bexxa ini menyebut, serentetan peristiwa memantapkannya meninggalkan gaya berbusana seksi yang bertahun-tahun melekat padanya.

Niat berhijab sudah ada dalam diri Inara Idola  sejak 2 tahun lalu. Namun karena masih ada ganjalan, urung terlaksana.

“Sejujurnya aku sudah mau berhijab dari awal aku mengandung Starla (sekarang berusia 2 tahun – red.). Tapi karena banyak hal, salah satunya kontrak kerja, tertunda,” cerita dia pekan lalu.

Rentetan ujian hidup kemudian menerpa Inara Idola  dan keluarga

“Datang ketika aku ingin mencari tahu lebih jauh tentang keridaan Allah pada kehidupan, tentang tujuan kehidupan yang sebenarnya, dan rasa ingin tahu itu semakin menjadi ketika aku dan suami diberi cobaan bertubi-tubi. Salah satunya cobaan yang datang dari luar, menguji kesetiaan kami berdua. Terutama mengujiku,” ungkap Ina.

Ujian itu bentuknya godaan dari pria berkeluarga.  “Dia pengusaha. Ayahnya juga seorang pengusaha – perusahaannya salah satu perusahaan raksasa di Indonesia. Dia sudah berkeluarga dan sudah punya anak. Namun sepertinya rumah tangganya kurang harmonis sehingga dia 'mencari-cari' (wanita lain) di luar,” cerita Inara Idola.


Inara Idola  tidak curiga ketika pria itu berkenalan dengannya dan mulai chat dengannya lewat ponsel. Namanya juga ingin berteman, pikir Inara Idola  saat itu.

“Aku kenal dia di sebuah acara, di mana aku diundang untuk hadir. Aku menganggapnya teman. Lagi pula suatu hari bisa menjadi rekan bisnis atau berbagi jaringan bisnis. Awal dia chat, sih sopan,” tutur Inara Idola.

Pria itu terus menggempur Inara Idola  dengan chat, setiap hari. Pesan-pesannya menggambarkan isi hati pria yang sedang gencar mendekati wanita yang ditaksir. Inara Idola  lama-kelamaan risi.

“Chat-nya makin ke sini makin mengarah seolah dia siap meninggalkan keluarganya,” jelas bungsu dari empat bersaudara pasangan almarhum Yus Rusli dan Tri Merciana Lubis.

Kekayaan pria itu tidak menggodanya. Meski saat bersamaan, ia dan suami tengah mengalami krisis finansial.

“Sama sekali enggak terpikir untuk berkhianat, naudzubillah. Itu sangat bertentangan dengan hati nuraniku, karena aku sudah berumah tangga,” tegas dia.

“Aku kuatkan niat hanya untuk mencari ridha Allah. Karena aku cinta suamiku, aku cinta keluargaku, aku cinta anakku, apa pun yang mengundang risiko pada rumah tangga kami, aku tinggalkan.”

Inara Idola  tidak melibatkan langsung suaminya dalam masalahnya.


“Aku cerita garis besarnya saja, demi menjaga perasaannya,” aku Inara Idola.

Pengusaha itu masih rajin mengiriminya pesan, tapi tidak digubrisnya. Ia tidak memblokir nomor ponsel pria itu, dengan alasan, “Kalau aku blokir, menunjukkan tidak ada iktikad baik dariku untuk berteman. Dan, Islam melarang memutus tali silaturahmi. Jalan tengahnya, ya aku diamkan saja.”
Inara Idola  lebih mendekatkan diri lagi kepada Tuhan, niat berhijab muncul kembali. Semakin bulat tatkala melihat keseriusan suami mempelajari Islam lebih dalam.

“Suamiku mualaf. Dia tertarik mempelajari Islam karena Allah yang mengizinkanku untuk memperkenalkan Islam. Melihat suamiku yang sudah bertekad untuk berhijrah menjadi seorang Muslim yang lebih baik, aku malu pada diriku sendiri yang terlahir sebagai Muslim,” ungkap wanita kelahiran 19 Februari 1993 ini.

“Karena itu, pada Desember 2016, aku berhijrah mengikuti ajaran kitab suci Alquran dan sunah Nabi Muhammad, dengan menutup auratku,” ucap Inara Idola.



                                                 @ Ultah Starla yang ke-2, 22/5/2017

=======================================

Sumber :
merdeka.com
tabloidbintang.com

add :
Bersama para artis di rumah Bang Primus-Jihan; Buka Puasa Bersama Ust.Abdus Somad
Sesaat sebelum menerima SCTV MUSIC AWARD, Mei 2017



Lebaran Pertama;
Minal Aidin wal faizin..




10/15/2017

Karir Militer Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. SOEHARTO



8 Juni 1921
lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta dari pasangan Kertosudiro, seorang petugas Irigasi & Sukirah, anak Petani
--
Sekolah SD di Pedes (Yogyakarta), menekuni semua pelajaran, terutama berhitung
usia 14 tahun tinggal di rumah Hardjowijono, teman ayahnya dan murid Kiai Darjatmo, tokoh ulama Wonogiri
--
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta
1 Juni 1940
diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah.
1942
diterima di Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) / tentara kerajaan Belanda. berpangkat sersan Saat Perang Dunia II berkecamuk
1945
letnan kolonel PETA (tentara Jepang)
5 Oktober 1945
resmi menjadi anggota TNI
1946
letnan kolonel Brigade Garuda Mataram; pasukan penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi
--
Komandan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) Sektor Kota Makassar yang bertugas mengamankan kota dari gangguan eks KNIL (belanda)
1 Maret 1949
Sebagai Letkol Brigade 10 memimpin serangan umum di Yogyakarta atas perintah Panglima Besar Jend. Soedirman
1 Maret 1953
Komandan Resimen Infenteri 15 dengan pangkat letnan kolonel
1 Januari 1957
Kolonel Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang
17 Oktober 1959
dipecat oleh Jenderal Nasution sebagai Pangdam Diponegorot akibat ulahnya yang diketahui menggunakan institusi militernya untuk meminta uang dari perusahaan-perusahan di Jawa Tengah
Atas saran Jenderal Gatot Subroto, dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung.
1960
mengikuti kursus C SSKAD (Sekolah Staf dan Komando AD) di Bandung, dan pada 1961 diangkat sebagai Deputi I Kepala Staf Angkatan Darat di usia 39 tahun
1 Oktober 1961
Sebagai Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD) juga Panglima Kohanudad (Komando Pertahanan AD). Berangkat ke Beograd, Paris dan Bonn (Jerman) sebagai Atase Militer Republik Indonesia.
1 Januari 1962
Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dan merangkap sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar
1962
ditarik ke markas besar ABRI oleh Jenderal A.H. Nasution dan di pertengahan tahun diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) hingga 1965
2 Januari 1962
sebagai Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
1 Mei 1963
sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), ia membentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) untuk mengimbangi G-30-S yang berkecamuk pada 1 Oktober 1965.
1965
- dilantik sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat
menggantikan Jendral Ahmad Yani yang gugur di tangan PKI. juga menjabat sebagai Pangkopkamtib yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno pada waktu itu.
- membubarkan PKI dan ormas-ormasnya
11 Maret 1966
Berbekal Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan kewenangan dan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Keputusan yang diambil Soeharto adalah segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sekalipun sempat ditentang Presiden Soekarno, penangkapan sejumlah menteri yang diduga terlibat G-30-S
12 Maret 1966
-menyatakan PKI sebagai partai terlarang di Indonesia
-mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia
1 Juli 1966
menerima kenaikan pangkat sebagai jenderal bintang 4
12 Maret 1967
ditetapkan sebagai pejabat presiden setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS.
27 Maret 1968 Ditetapkan menjadi presiden sesuai hasil Sidang Umum MPRS (Tap MPRS No XLIV/MPRS/1968). Ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan.
1 Juni 1968
dimulainya Orde Baru. Susunan kabinet yang diumumkan pada 10 Juni 1968 diberi nama Kabinet Pembangunan "Rencana Pembangunan Lima Tahun" I, dan pada 15 Juni 1968, Presiden Soeharto membentuk Tim Ahli Ekonomi Presiden yang terdiri atas Prof Dr Widjojo Nitisastro, Prof Dr Ali Wardhana, Prof Dr Moh Sadli, Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo, Prof Dr Subroto, Dr Emil Salim, Drs Frans Seda, dan Drs Radius Prawiro.
====
Tambahan :
1985
Beliau menyerahkan bantuan satu juta ton padi kering (gabah) dari para petani untuk diberikan kepada rakyat Afrika yang mengalami kelaparan.Produksi besar pada tahun itu mencapai 25,8 juta ton. Padahal, data 1969 beras yang dihasilkan Indonesia hanya 12,2 juta ton. Dua Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon dan Ronald Reagan juga memuji gebrakan Soeharto.
8 Juni 1989
Beliau dianugerahi UN Population Award, penghargaan tertinggi PBB di bidang kependudukan.
Di ASEAN, beliau dianggap berjasa ikut mengembangkan organisasi regional ini sehingga disegani di dunia. “Tanpa kebaikan dan kehadiran Soeharto, kami akan menghabiskan banyak jatah belanja negara di bidang pertahanan,” ujar Perdana Menteri Australia Paul Keating saat itu.
1995
Berkunjung ke Balkan dalam usaha perdamaian antara Bosnia dan Serbia. Setelah bertemu Presiden Kroasia Franjo Tudjman, di Zagreb, Presiden Soeharto melanjutkan perjalanan ke Sarajevo (ibu kota Bosnia Herzegovina). Sebagai catatan beliau bersama rombongan melewati Sniper Valley (medan baku tembak) tanpa rompi pengaman dan topi baja untuk menemui Presiden Alija Izetbegovic di istananya.
----



========
Sumber 3