SI lah yg patut di sebut organisasi kebangkitan nasional, selain memperjuangkan Islam, juga pro kemerdekaan... bukan Budi Utomo yang meniru jejak Kemal At Tartuk !
Jika BO didirikan pada 1908, maka jauh sebelum itu, tanggal 16 Oktober 1905 sudah berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) di Surakarta yang didirikan oleh Haji Samanhoedi. SDI jelas mempunyai arah perjuangan memajukan ekonomi pribumi dan melawan... hegemoni asing. SDI bercorak Islam dan nasionalis, tidak tersekat-sekat dalam kedaerahan yang sempit. SDI yang kemudian pada 10 September 1912 menjadi Sarekat Islam (SI), meletakkan dasar perjuangannya atas tiga prinsip dasar, yaitu: Pertama, asas agama Islam sebagai dasar perjuangan. Kedua, asas kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi. Ketiga, asas sosial ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam taraf kemiskinan dan kemelaratan.
Setuju, mas Agus. Dengan terbitnya buku API Sejarah 1 dan 2, semoga bisa membuka mata untuk segera memperbaiki penulisan sejarah Indonesia yang telah dimanipulasi besar-besaran oleh si penguasa saat itu.
Jika BO didirikan pada 1908, maka jauh sebelum itu, tanggal 16 Oktober 1905 sudah berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) di Surakarta yang didirikan oleh Haji Samanhoedi. SDI jelas mempunyai arah perjuangan memajukan ekonomi pribumi dan melawan... hegemoni asing. SDI bercorak Islam dan nasionalis, tidak tersekat-sekat dalam kedaerahan yang sempit. SDI yang kemudian pada 10 September 1912 menjadi Sarekat Islam (SI), meletakkan dasar perjuangannya atas tiga prinsip dasar, yaitu: Pertama, asas agama Islam sebagai dasar perjuangan. Kedua, asas kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi. Ketiga, asas sosial ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam taraf kemiskinan dan kemelaratan.
BalasHapushttp://m.voa-islam.com/news/liberalism/2011/05/20/14814/harkitnas-dan-boedi-oetomo
Setuju, mas Agus.
BalasHapusDengan terbitnya buku API Sejarah 1 dan 2, semoga bisa membuka mata untuk segera memperbaiki penulisan sejarah Indonesia yang telah dimanipulasi besar-besaran oleh si penguasa saat itu.