***

7/14/2012

Awal Ramadhan 1433 H


Twitt ust. Felix tentang Penentuan Awal Ramadhan 1433 H
http://twitter.com/felixsiauw

- sebelum bahas "penentuan awal-akhir ramadhan", perlu diketahui bahwa dlm Islam, kalender yg berlaku adl qamariyah (moon calendar)
- berbeda dengan kalender umum skrg (gregorian calendar) yang jadikan matahari sebagai patokan | Islam dasarkan hitungan pada siklus bulan
- karena satu siklus bulan = 29.5 hari, dan ada 12 bulan dlm kalender hijriyah, maka 1 tahun hijriyah = 354 hari
- berbeda dengan kalender masehi yg 1 tahun = 365 hari | itulah mengapa id fitri maju setiap tahunnya kira2 11 hari
- hitungan 1 bulan = 29.5 hari, ini sudah dikonfirmasi Rasulullah, "ketahuilah, setiap bulan tidak pernah lebih dari 30 hari” (HR Hakim)
- kesimpulannya, satu bulan hijriyah itu 29 atau 30 hari, nggak pernah lebih dari 30 hari | begitu pula bulan ramadhan
- nah, berikutnya | bagaimana cara kita menentukan awal bulan hijriyah? ini yg paling penting | caranya adalah liat siklus bulan
- bila kita perhatikan bulan, awalnya bulat hitam, kemudian muncul seujung kuku cahaya dari bawah, lalu purnama, balik lagi ke bulat hitam
- lihat pic, no. 1 awal bulan (hilal), no. 6 bulan purnama (nishfu syahr/pertengahan bulan) dan no. 11 habis bln
- jd kl tweeps bisa lihat bulan sekarang diluar rumah, mesti bulannya tinggal dikit sinarnya | krn skrg tgl 23 sya'ban
- nah, awal bulan inilah yang dinamakan dengan hilal (bulan baru) / first visible crescent (sabit bulan baru yg terlihat mata)
- kapan hilal ini muncul? | ya jelas pas akhir bulan ke bulan baru | artinya muncul antara tgl 29 atau tgl 30 qamariah
- dalam kasus ramadhan, hilal ini akan dicari di tgl 29 sya'ban/19 juli maghrib | kalo keliatan maka lngsng tarwih dan 20 juli kita puasa
- lha kalo 29 sya'ban/19 juli belum keliatan? | berarti sya'ban digenapkan 30 hari sebagaimana ucap Rasul, 1 ramadhan = 21 juli
- mulainya puasa adl 'melihat' hilal | “berpuasalah kalian jika melihat hilal, dan berbukalah kalian jika melihat hilal" (HR Bukhari)
- nah, disini muncul perbedaan | ada pendapat yg katakan harus dengan melihat (rukyat) | yang lain katakan boleh diitung (hisab)
- sy nggak akan bahas ikhtilaf rukyat dan hisab | semua punya dalil dan itu boleh aja, tapi sy ambil dalil kuat adl harus melihat (rukyat)
- diantara yg pendapat harus rukyat, terbagi lagi 2 pendapat | 1) rukyat lokal, 2) rukyat internasional
- yg menganut rukyat lokal mengharuskan melihat dengan mata sendiri, misal: indonesia rukyat sendiri, malaysia rukyat sendiri
- yg menganut rukyat internasional tidak haruskan melihat sendiri, asal satu Muslim aja dah melihat, maka seluruh dunia berlaku
- ulama 4 madzhab kecuali madzhab syafi'i menganut ruklyat internasional berdasarkan bedah dalil yg banyak | madzhab syafi'i rukyat local
- ulama2 madzhab syafi'i berpendapat, setiap daerah, bila sudah beda 120 km, boleh tentukan sendiri rukyatnya
- itu karena teknologi zaman lampau, metode komunikasi paling canggih adl kuda, seharian hanya bisa tempuh 120 km
- karena itu madzhab syafi'i berikan solusi bagi teknologi saat itu, dengan gunakan rukyat lokal, bukan rukyat global
- untuk saat ini, ada TV, ada HP, internet dan lain2, seharusnya bisa semua Muslim berpuasa di hari yg sama, pake rukyat global
- kenapa bisa di hari yang sama? | karena ujung satu dan ujung lain di dunia terjauh takkan lebih dari selisih 12 jam :)
- artinya perbedaan sekarang lebih kepada perbedaan karena politis dan nasionalisme, ketimbang beda fiqih
- boleh2 aja kalo beda fiqih, karena namanya ijtihad ulama madzhab, kalo bener 2 pahala, kalo salah 1 pahala
- ok, kita fokus ke ramadhan 1433 H ya? | kemungkinan besar tahun ini sepertinya beda awal akhir ramadhan
- seperti yg kita ketahui, Muhammadiyah telah tetapkan 1 ramadhan = 20 juli dengan metode hisab | sementara pemerintah biasa ikut NU
- NU pakai madzhab syafi'i, rukyat hilal, dan utk tgl 19 juli, hilal mustahil terlihat dari indonesia (liat pic) http://t.co/YlBWhBgN
- artinya, NU akan genapkan sya'ban 30 hari, mulai puasa 21 juli, karena hilal baru bisa terlihat 20 juli (liat pic) http://t.co/14LGk2ie
- kalo gitu kita mau ikutan yang mana? | hidup adl pilihan, yang manapun yang ada dalilnya, rukyat lokal atau global, silahkan :)
- sy pribadi mengkaji dalil2, maka yg kuat adl ikutan rukyat global | artinya di bumi manapun bila ada yg sudah lihat hilal, sah sudah
- karena pengalaman 10 tahun ramadhan, pemerintah banyak ngawurnya dlm tentukan masalah awal-akhir ramadhan, dan yg brkaitan dengannya
- misal aja tahun2 kemarin, jamaah haji dah wukuf arafah, eh, kita indonesia masih itung itu tgl 8 dzulhijjah hehe..
- "itu kan arab, kita kan indo, beda lah!" | nggak dong, kl aran dah tanggal 9, harusnya kita duluan, kita kan di timur :D
- intinya, kapan mulai puasa? ya ketika hilal dah nampak di mata | siapapun yg lihat, maka itu sudah sah bagi semua Muslim
- jadi, tgl 20 juli sahur aja | bila ada kabar dari belahan bumi barat sudah terlihat hilal, maka kita mulai puasa 20 juli itu
- jadi, tgl 20 juli sahur aja | bila ada kabar dari belahan bumi barat sudah terlihat hilal, maka kita mulai puasa 20 juli itu
- kalo 20 juli belum ada kabar dari manapun di dunia, timur-barat | maka pasti puasa dimulai 21 juli :D
- kalo 20 juli belum ada kabar dari manapun di dunia, timur-barat | maka pasti puasa dimulai 21 juli :D
- seluruh dunia biasa seperti itu, nungguin kabar 1 ramadhan dan lanngsung puasa saat mendengar kabar itu
- seluruh dunia biasa seperti itu, nungguin kabar 1 ramadhan dan lanngsung puasa saat mendengar kabar itu
- di internet, bisa dilihat kabar hilal di >> http://t.co/5v9OWWnE sy juga biasanya mantau dan kasi kabar via sosmed (jejaring sosial ) :)
- kesimpulannya, mungkin di indonesia nanti ada yg mulai puasa tgl 20 atau 20 juli, yang jelas nggak mungkin 19 atau 22 juli hehe..
- kesimpulannya, mungkin di indonesia nanti ada yg mulai puasa tgl 20 atau 20 juli, yang jelas nggak mungkin 19 atau 22 juli hehe..
- yang masih kurang jelas, boleh baca tulisan ustadz sy @epitaufik >> download di >> http://t.co/0XARaSTa

Twitt ust. Felix tentang Penentuan Awal Ramadhan 1433 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar