***

7/14/2018

BAHAYA 'CAHAYA BIRU' DI GADGET KITA



Bila kita melihat foto sebelah kiri maka mungkin yang terlintas dipikiran kita; Jadul / zaman old. Namun bila kita melihat foto sebelah kanan maka yang terlintas dipikiran kita; zaman now.

Namun penelitian akhir-akhir ini memberi kebalikannya, yang sebelah kiri justru lebih sesuai dengan ilmiah. Bagaimana maksudnya?

Mari kita analogikan dengan ibadah puasa yang umat islam jalankan sebelan kebelakang. Mengapa disiang hari puasa kita tak mudah mengeluh lapar, beda dengan di hari-hari biasa ? KETIKA kita mulai meniatkan puasa & berhenti makan sebelum shubuh maka saat itu timbul image diotak kita " sampai sore tak ada makanan..  sampai sore tak ada makanan.." lalu image tersebut menyebar ke seluruh bagian tubuh dalam bentuk perintah agar otot-otot/ sel syaraf berhenti mencari makanan.

Hal yang serupa berlaku ketika kita menggunakan cahaya terang dimalam hari.  dimana Ketika matahari terbenam, ini memberi sinyal kepada tubuh kita bahwa sudah waktunya untuk mempersiapkan diri untuk tidur nyenyak dan meremajakan (sel-sel tubuh). Dengan munculnya listrik dan pencahayaan interior,  ini malah memberi sinyal kepada otak bahwa itu masih siang hari, padahal sebaliknya atau kita mampu terjaga lebih lama karena cahaya begitu terang . Pada gilirannya, siklus itu terganggu dan gangguan kesehatan bermunculan.  Peningkatan diabetes , penyakit kardiovaskular, kanker , Parkinson dan Alzheimer , multiple sclerosis, penyakit ginjal, depresi , kecemasan , sakit kepala, masalah perilaku pada anak-anak - adalah hal-hal akrab kita lihat di masa kini.

Tapi sekarang bahayanya semakin cepat dengan kecepatan yang luar biasa, sebagian besar karena meluasnya penggunaan laptop, komputer, ponsel pintar dan tablet sepanjang hari dan hingga malam hari.Bahaya itu bernama Blue Light / Cahaya Biru.

Harvard Health menjelaskan mengapa cahaya biru sangat berbahaya di malam hari:

    “Sementara cahaya apa pun dapat menekan sekresi melatonin, cahaya biru di malam hari melakukannya dengan lebih kuat. Peneliti Harvard dan rekan-rekan mereka melakukan percobaan membandingkan efek dari 6,5 jam paparan cahaya biru untuk paparan cahaya hijau dengan kecerahan yang sebanding. Cahaya biru menekan melatonin selama sekitar dua kali lebih lama daripada cahaya hijau dan menggeser ritme sirkadian sebanyak dua kali lipat (3 jam vs 1,5 jam). ”

Apa yang benar-benar kita butuhkan pada siang hari adalah cahaya spektrum penuh - seperti apa yang kita dapatkan dari matahari, sedangkan malam hari membutuhkan pencahayaan yang lebih tenang dan kemerahan, seperti apa yang dilepaskan lampu merah jambu . Tetapi karena kita sangat bersandar pada sisi biru spektrum cahaya 24/7, kita sebenarnya perlu mengkompensasi lebih banyak dengan spektrum merah -itulah mengapa kita begitu nyaman berada disekitar api unggun, karena kita memang butuh cahaya di gelap malam, tapi bukan seterang siang.


Apa yang harus dilakukan untuk menyikapinya ? Berikut beberapa tips :

-  Memasang F.lux di PC atau Laptop anda. F.lux adalah program komputer lintas platform yang menyesuaikan suhu warna tampilan sesuai lokasi dan waktu hari sehingga mata bisa beristirahat. Tegasnya layar akan mencerah dan meredup secara otomatis sesuai sesi hari.
- Memasang Iris mini, Blue light filter, dsb untuk perangkat HP anda dengan menyesuaikan layar ke nada lebih hangat di malam hari - dan nada yang lebih cerah, lebih biru saat fajar. Para ahli di lapangan merekomendasikan sekitar spektrum merah 2000K siang hari, 1600K atau lebih rendah untuk malam hari.
- Melaksanakan salah satu pesan peneliti masalah tidur berikut : matikan televisi, komputer, ponsel
,  dan tablet satu jam sebelum tidur dan bacalah buku2 tua dengan lampu pijar zaman dulu. Bayangkan; romantis nya itu. ^ ^



Semoga bermanfaat. CMIIW

SOURCE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar